Selasa, 05 September 2017

FILM -FILM BERGENRE PETUALANGAN

Film sebagai salah satu bentuk karya seni yang dihasilkan oleh para seniman perfilman merupakan salah satu media hiburan yang sangat digemari banyak orang. Untuk sebuah film terbaik yang telah ditunggu-tunggu, banyak orang rela mengorbankan berbagai hal hanya untuk sekedar menyaksikan penayangan perdananya di teater bioskop. Sebuah film yang bagus tentunya bukan hanya sekedar dapat menghibur para penontonnya, namun juga memberikan nilai-nilai pelajaran yang dapat dipetik penonton setelah menikmati keseluruhan tayangan film tersebut. Kali ini, saya akan memberikan sedikit informasi tentang beberapa film petualangan yang harus ditonton bagi sobat petualang. Film-film bergenre petualangan ini akan tergabung film - film bergenre petualangan.

Inilah sinopsis film - film bergenre petualangan yang kami rekomendasikan bagi agan-agan yang suka berpetualang:

Bila Agan-agan para petualang yang ingin menonton, langsung klik aja " FILM-FILM BERGENRE PETUALANGAN ".

1. Sanctum (2011)
Sanctum berkisah tentang perjuangan hidup sekelompok anggota ekspedisi yang tengah meneliti dasar gua Esa`ala di pedalaman Papua New Guenia. Pada awalnya ekspedisi yang mereka lakukan berjalan dengan lancar dan mereka berhasilmenemukan sebuah aliran air di dasar gua tersebut yang berkemungkinan besar aliran itu bisa membawa mereka tembus langsung menuju ke laut lepas. Kisah perjuangan ini berawal dari kejadian alam yang tak mereka duga, disaat kelompok ekspedisi ini masih berada di dasar gua, terjadi badai besar, morfologi gua yang memiliki celah besar, yang langsung menghadap langit, membuat air hujan yang turun mudah sekali untuk masuk kedalam, ditambah lagi dengan intensitas curah hujan yang tinggi mempercepat air tiba di dasar gua. Kelompok ekspedisi yang masih terjebak di dasar gua yang dikepalai oleh Frank mengalami kepanikan, karena satu-satunya akses utama untuk menuju ke puncak gua sudah tertutupi oleh air hujan, oleh karena itu mereka terpaksa harus mencoba menyelam melewati aliran air yang berada di dasar gua dengan persedian tabung oksigen seadanya. Berawal dari sinilah perjuangan hidup dan mati meraka dimulai.

2. Into The Wild (2007)
Film ini bercerita tentang perjalanan Christopher McCandless. Pada Mei tahun 1992, Chris tiba di sebuah daerah terpencil di utara Taman Nasional Denali di Alaska dan mendirikan sebuah kemah di sebuah bus kota yang terbengkalai disana. Bus itu ia sebut Magic Bus. Awalnya, Chris begitu menikmati hidupnya yang terisolasi dari banyak hal itu. Ia menikmati alam di sekitarnya, menjelajah daerah di sekitar tempat itu. Chris juga memburu hewan dengan senapan yang ia bawa. Lalu sambil mengisi waktu luangnya, Chris membaca buku dan menulis diari tentangnya dan juga tentang persiapannya untuk hidup barunya di hutan. Lalu dua tahun sebelum keputusan Chris untuk hidup di hutan, Chris baru saja lulus dengan predikat terbaik dari Universitas Emory di Atlanta, Georgia. Tepat setelah kelulusannya itu, Chris menolak kehidupannya yang mapan dan mewah. Ia membakar semua kartu kreditnya dan semua dokumen tentangnya. Dia bahkan mendonasikan uang yang tersisa di rekeningnya pada sebuah lembaga sosial. Chris juga kemudian, dengan uang yang tersisa itu, membeli sebuah mobil murah untuk mengantarnya menjelajah dan memulai kehidupan yang selalu ia inginkan. Tapi semua keputusan yang Chris ambil itu benar-benar di luar sepengetahuan ayah dan ibunya bahkan saudaranya pun tak tahu dengan keputusan yang diambil Chris tersebut. Chris hanya meninggalkan keluarganya begitu saja tanpa memberi kabar. Kemudian pada sebuah danau di Arizona, mobil yang dikendarai Chris terkena banjir. Hal itu membuat Chris harus melanjutkan perjalanannya dengan jalan kaki. Sebelum itu, ia membakar semua persediaan yang tersisa darinya dan mengganti namanya menjadi Alexander Supertramp. Kemudian di California Utara, Chris bertemu dengan sepasang hippie bernama Jan Burres dan Rainey. Disanalah Chris membantu Jan dan Rainey untuk mengembalikan hubungan mereka yang sempat renggang. Lalu pada bulan September, Chris tiba di Carthage, Dakota Selatan dan bekerja di sebuah perusahaan yang dimiliki Wayne Westerberg. Tapi pekerjaan itu tak bertahan lama. Chris memutuskan untuk pergi karena Wayne ditahan karena pembajakan. INTO THE WILD merupakan film drama biografi yang di rilis tahun 2007.

3. 127 Hours (2010)
Film ini merupakan sebuah kisah nyata petualangan luar biasa seorang pendaki gunung bernama Aron Ralston untuk menyelamatkan diri setelah pada salah satu langkahnya di ngarai berbatu itu dihentikan oleh batu yang jatuh ke arahnya menyebabkan dirinya terjepit tepat pada bagian lengan dan perangkap itu telah membuatnya sendirian di dalam jurang terisolasi di Utah. Selama lima hari bertahan tanpa satupun orang yang lewat dari arah ngarai itu, Ralston mencoba terus bertahan hingga akhirnya menemukan nyali yang membuat bulu kuduk berdiri, ia harus bisa menggunakan peralatan yang ada untuk melepaskan diri dari tekanan batu yang menghimpit lengan kirinya dengan cara apapun yang diperlukan. Setelah berhasil lepas, ia masih harus menaiki dinding tebing setinggi 65 kaki dan mendaki lebih dari delapan mil sebelum akhirnya bertemu orang yang akan menyelamatkannya. Sepanjang perjalanan menyedihkan itu, Ralston mengingat semua hal, teman, kekasih, keluarga dan dua pejalan kaki yang bertemu dengannya sebelum peristiwa itu menerpanya.

4. Life of Pi (2012)
Film Life of Pi bercerita tentang kisah petualangan Pi yang sangat menakjubkan. Pi adalah anak pemilik kebun binatang di India. Kemudian keluarganya sepakat untuk menjual semua hewan yang mereka punya dan pindah ke Kanada karena masalah politik dengan menumpang kapal. Namun kemudian kapal tersebut karam di lautan Pasifik, keluarga Pi dan sebagian besar binatang ikut tenggelam. Sedangkan Pi berhasil selamat dan terapung di sebuah rakit kecil bersama zebra, orang utan, hyena dan harimau. Ia pun berjuang untuk bertahan hidup. Tak cuma pi yang berjuang, hewan yang ikut bersama nya juga sama-sama memperjuangkan hidupnya. Selama hampir delapan bulan, Pi bertahan hidup dengan memancing. Hewan yang tersisa hanya harimau, berulang kali sang harimau hendak memakan pi, begitu juga sebaliknya, berulang kali Pi mempunyai kesempatan dan berniat membunuh harimau tersebut. Berbagai petualangan menakjubkan dilalui pi selama terombang ambing ombak di samudera. Akhirnya Pi berhasil mencapai pantai Meksico dan ditemukan tim penyelamat. Pi pun diwawancarai tentang peristiwa yang dialaminya. Sayangnya, mereka tak mempercayai apa yang ia ceritakan. Pi pun berpikir mereka tidak percaya karena ia mengikutsertakan para binatang.

5. North Face (2008)
Film ini berdasarkan kisah nyata, North Face adalah sebuah film petualangan menegangkan tentang sebuah kompetisi mendaki gunung batu paling berbahaya di kawasan Pegunungan Alpen. Diset pada tahun 1936, saat propaganda Nazi mendesak orang-orang Alpen untuk menaklukkan gunung yang tak pernah bisa didaki di Swiss - dua pendaki Jerman yang enggan melakukannya, tiba untuk memulai pendakian paling berani.

6. Touching The Void (2003)
Film yang dirilis pada 2003 ini disebut sebagai salah satu film dokumenter Inggris tersukses. Cerita mengangkat kisah pendaki Inggris Joe Simpson dan Simon Yates menaklukkan gunung Siula Grande (6.344 m) di Inggris pada 1985. Meski mengalami kesulitan menaklukkan gunung yang belum pernah didaki itu, Joe dan Simon berhasil mencapai puncak dalam waktu yang relatif singkat. Namun mimpi buruk menghadapi mereka ketika berusaha turun. Joe mengalami insiden fatal dan hampir terjatuh dalam posisi yang menyulitkan Simon. Joe mengalami patah tulang kaki, dan cukup jauh berada di bawah Simon dengan tali yang terikat pada tubuh mereka. Posisi Simon di atas yang menahan beban tubuh Joe, tidak memungkinkan untuk bergerak ke bawah. Hingga dia harus mengambil keputusan besar, memotong tali yang menjadi gantungan hidup Simon. Yang selanjutnya terjadi adalah kisah paling dramatis dalam upaya bertahan hidup. 'Touching The Void' yang disutradarai Kevin MacDonald memenangkan penghargaan Best British Film di BAFTA Awards 2014. Film bergaya dokumenter ini, merekonstruksi drama pendakian Simon dan Joe dengan aktor berbakat di tempat aslinya gunung Siula Grande, dipadukan dengan wawancara tokoh-tokoh yang terlibat.

 Bila Agan-agan para petualang yang ingin menonton, langsung klik aja " FILM-FILM BERGENRE PETUALANGAN ".
Share:

Jumat, 03 Maret 2017

PENANGANAN PERDARAHAN



https://kliniktrimitra.files.wordpress.com/2014/05/

Salam Lestari Para Petualang Indonesia! Sebagi petualang  yang identik dengan bahaya, kita sepantasnya harus mengetahui materi-materi dasar SAR dan PPGD (Pertolongan Pertama Gawat Darurat). Bagaimana cara menolong dan perwatannya? Bagaimana cara mengatasi kemungkinan terburuk saat kita mendaki atau berpetualang?
Nah, tulisan kali ini saya akan membagikan informasi salah satu materi dasar PPGD. Bagi kalian para petualang, pernahkah kalian mengalami atau melihat yang namanya kecelakaan, dan salah satu contohnya adalah luka yang menyebabkan perdarahan? Bila kita melihat atau mengalaminya, kadang kita panik untuk menolong atau menanggulanginya. Tak perlu panik, karena cara menangani perdarahan sangatlah mudah. Yang kalian harus ingat adalah TEP++.  Apa itu TEP++?
1.  T : Tekan, beri tekanan diatas luka dengan kassa, kain, atau bahan yang menyerap cairan. Hal ini bertujuan untuk menutup pembuluh darah sekitar yang terbuka.

2. E : Elevasi, tinggikan area luka lebih tinggi dari jantung. Gunanya untuk menguranfi volume darah yang mengalir ke luka.

3.  P : Perban, luka yang telah ditutup harus diperban. Bisa menggunakan kain bersih, pembalut gulungan, robekan baju atau sarung. Fungsinya untuk menambah tekanan pada sekitar luka agar volume darah berkurang. *tidak boleh terlalu kencang, longgarkan sedikit.

4.  +1 : Setelah itu evaluasi hasil perban dengan cara menekan ujung jari selama 5 detik, dan lepaskan secara tiba-tiba. Kika ujung jari kembali memerah dalam waktu dibawah 2 detik, maka pembalutan baik. Jika diatas 2 detik, artinya pembalutan terlalu kencang, bila terlalu kecang longgarkan sedikit.

5.  +2 : Jika luka berada di area gerak bagian atas, berikan gendongan.

So, itulah cara mudah menangani apabila rekan petualang mengalami atau melihat perdarahan. Berhati-hatilah dan safety first. Semoga bermanfaat dan JANGAN LUPA FOLLOW.


Sumber :

weiss EA. 2005. A Comprehensive guide to wilderness and travel mediceni 3rd edition.
Share:

Rabu, 01 Maret 2017

5 Kesalahan yang Dilakukan Pendaki Baru

Mendaki gunung sekarang menjadi trend masa kini dari orang tua sampai anak kecil berlomba menuju puncak gunung. Dari organisasi hingga komunitas yang berlatar belakang pecinta alam sudah bertebar di setiap kota hingga ke jenjang pendidikan. Minat manusia terhadap salah satu olahraga ekstrim ini semakin merebak. Sekarang mendaki gunung ibarat bermain dibelakang halaman rumah. Ingat, kematian adalah bayarannya!
Film-film layar lebar dengan bertema mendaki gunung menjadi salah satu virus bagi umat manusia. Banyak orang berbondong-bondong untuk mendaki gunung dengan materi bisa dibilang NOL. Kebanyakan para pendaki baru yang bisa dibilang minim pengetahuan ditemukan tewas didasar jurang, tersesat, dll.
Agar meminimalisir kejadian yang tidak diinginkan, ada baiknya kita mengetahui kesalahan-kesalahan yang sering dilakukan para pendaki baru, Yaitu:

1.    Jadi Sok Jagoan
Ada kalanya para pendaki baru ini begitu haus akan tantangan. Karena hal itu tak sedikit dari mereka yang dengan percaya diri naik gunung lewat jalur tidak resmi. Mereka dengan berani mencoba jalur pendakian baru yang belum pernah dilewati atas nama haus akan petualangan”. Namun parahnya, para pendaki pemula melewati jalur baru ini tanpa kemampuan navigasi yang baik. Tidak bisa membaca arah mata angin dan tidak bias membaca peta topografi atau kompas adalah masalah pendaki pemula. Lantas mau mengandalkan GPS HP di puncak gunung? Tak ada sinyal bung! Belum lagi jika dipikir lebih jauh, mencari jalur baru bias saja merusak ekosistem kehidupan liar. Hasilnya, mereka para pendaki pemula ini akan tersesat, bertemu dengan hewan liar dan akhirnya ditandu tim SAR kerumah sakit. Kemungkinan lebih buruknya? Ditemukan mati kedinginan di bawah jurang.

2.    Bekal Makan Tak Diatur
Bekal makanan adalah hal penting saat mendaki gunung. Dari para pendaki pemula atau yang sok-sokan ingin disebut pendaki, biasanya berpikir kalau mendaki identik dengan mie instan sehingga bekal yang dibawa kebanyakan mie instan. Padahal untuk mendaki gunung, dibutuhkan tenaga besar dengan kalori rata-rata dua kali kegiatanmu sehari-hari. Para pendaki pemula biasanya memasak makanan tidak sempurna seperti nasi tidak matang dan masih keras. Belum lagi mie instan yang sulit dicerna tubuh menambah buruk kondisi mereka. Untuk itu, saat mendaki gunung ada baiknya kamu memperbanyak daging-dagingan berlemak atau setidaknya cokelat. Satu batang cokelat bias membuatmu bertahan hidup di gunung lho

3.    Packing Peralatan Yang Kacau.
Salah satu hal yang kerap dipandang remeh para pendaki pemula adalah urusan packing atau mengepak dan menata barang di ransel (carrier). Padahal seluruh barang bawaan saat mendaki gunung itu harus masuk ke dalam carrier dan tak ada yang boleh tergantung di luar ransel selain botol air minum. Kedua tanganmu harus dalam kondisi bebas untuk memegang tongkat atau akar-akar pohon. Hanya saja pendaki pemula kerap menggantungkan barang mereka ke ransel dengan tangan membawa sleeping bag dan tenda karena packing seenakudel. Belum lagi carrier pendaki pemula kerap tidak dilindungi oleh cover bag. Padahal udara gunung yang dingin bias menimbulkan embun yang membasahi ransel. Bisa dibayangkan dong saat kamu mau ganti baju di malam hari, eh semua baju di dalam tas sudah basah? Nekat tidur dalam kondisi basah? Selamatdatang di Hipotermia, penyebab utama kematian pendaki gunung.

4.    Ingin Menjadi Yang Tercepat.
Satu lagi cirri khas pendaki pemula adalah mereka ingin segera cepat sampai ke puncak. Apa tujuannya? Biar disangka hebat dan bisa selfie di puncak dengan segera. Padahal bisa-bisa karena pengen sok cepat, tak sadar ototnya cedera. Para pendaki pemula merasa haram hukumnya ada di belakang sendiri karena akan dianggap lemah. Padahal tahukah kamu? Dalam sebuah grup pendakian ideal, ada sosok terkuat dan paling bisa diandalkan yang berjalan paling belakang. bernama Sweeper. Sosok itu adalah yang paling bertanggungjawab karena memastikan tak ada anggota yang tertinggal di belakang. Untuk itulah kerjasama tim diperlukan dalam pendakian. Mendaki gunung dalam rombongan harus saling pengertian, mereka yang merasa lelah jangan malu mengakui dan mereka yang masih kuat harus mendampingi rekannya yang mulai lelah dan ikut istirahat. Jangan sampai kamu Cuma mengejar ingin cepat sampai di gunung, akhirnya melupakan temanmu di belakang sehingga dia tewas kelelahan.

5.    Gunung Bukan Untuk Ditaklukan
Mereka yang disebut pendaki pemula biasanya naik gunung dengan tujuan ingin punya foto saat di puncak supaya bisa pamer di sosial media. Rasa bangga dan level keren meningkat saat bisa menaklukkan gunung. Tunggu, gunung bisa ditaklukkan? Kamu salah bung! Tak ada satu pun manusia yang bisa menaklukkan gunung.

Jadi, mulai sekarang kamu para pendaki harus mengingat baik-baik, tujuan naik gunung adalah untuk menghargai ciptaan Tuhan Semesta Alam. Ada yang bilang, sifat asli manusia akan terungkap saat dia naik gunung. Ya, hakikat naik gunung itu sama seperti kehidupan. Akan ada jalanan yang terjal, rintangan, mendaki atau menuruni tanah yang curam. Kamu akan merasa menyerah dan kakimu mati rasa. Namun di hatimu, tujuan untuk bisa berada di tempat yang lebih tinggi demi mengagumi alam semesta inilah yang membuat kakimu melangkah lebih jauh. Salam lestari, cintailah gunung dan hormatilah gunung selama kamu mendaki di sana. JANGAN LUPA FOLLOW !!!

Share: